Keterbatasan Ekonomi Bukan Halangan Untuk Berprestasi

 

Sumber : Instagram @muharizqiah

Banyak mahasiswa yang kebingungan menentukan prioritas dalam beraktivitas di kampus. Mengutamakan akademis atau organisasi atau mengembangkan potensi di minat yang disukainya. Hal ini seolah dibantah oleh Moch Rizqi Hijriah alias Hijri. Seorang alumni Program Studi Jurnalistik Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran  ini menjalani ketiganya sekaligus.

Di mata teman-teman kampusnya , Hijri dikenal sebagai orang yang cerdas, aktif dan berprestasi. Karirnya dalam berorganisasi sudah dimulai sejak masih berstatus sebagai mahasiswa baru. Lembaga Dakwah Kampus(LDK) Syamil Unpad adalah organisasi pertamanya di kampus. Dia juga aktif di LDK tingkat fakultas dan BEM Kema Unpad. Selain organisasi di internal kampus, Hijri juga mengikuti kegiatan-kegiatan di luar kampus.

"Kalo organisasi di luar  paling ngebentuk komunitas pengajaran islam, komunitas yang concern di bidang lingkungan dan pendidikan" ujar Hijri.

Hijri yang merupakan lulusan SMK Negeri 2 Bandung ini adalah penerima bantuan Bidikmisi dan juga penerima manfaat beasiswa Bakti Nusa.  Latar belakang ekonomi tidak menghalanginya untuk aktif selama kuliah. Menurutnya keterbatasan dana bukanlah hal utama dalam berkembang. Mahasiswa memiliki banyak privilege dan sangat disayangkan jika tidak dimanfaatkan sebaik mungkin.

"Banyak peluang ketika kita mau berjuang." tegasnya.

Sama seperti mahasiswa pada umumnya yang sering merasa kewalahan saat ingin menyeimbangkan akademik dan organisasinya, Hijri pun pernah mengalami itu. Bahkan dia pun pernah tidak mengikuti kegiatan kemahasiswaan selain akademik untuk beberapa waktu ketika dia menjadi mahasiswa tingkat 2.

"Semenjak awal-awal ikut BEM tugas-tugas selalu deadline dan apa adanya, padahal sebelumnya bisa maksimal, pernah merasa keteteran meski memang tidak berdampak besar banget" ujarnya.

Hijri mengakui terkadang masalah organisasi yang harus dihadapi bisa berdampak buruk bagi kondisi akademiknya. Namun dia bisa beradaptasi dan belajar untuk menyesuaikan skala prioritas. Dia menegaskan, bahwa mahasiswa harus tetap sadar bahwa tujuan utama menjadi mahasiswa adalah belajar di akademik. Terutama bagi penerima beasiswa yang kuliahnya dibiayai oleh pemerintah. Jadi selain mahasiswa dituntut aktif demi mencari pengalaman sebanyak-banyaknya, akademik tetap tidak boleh dikesampingkan.

Selama kuliah, hijri banyak mendapatkan prestasi di berbagai bidang. Dia pernah Juara 1 Homeless Media Competition pada acara AJISAKA Universitas Gadjah Mada, Juara 3 Best Feature Writing pada acara IMPACT Universiti Sains Malaysia dan masih banyak catatan prestasi lainnya.

Hijri lulus dari Unpad dengan IPK 3,7. Setelah lulus dari Unpad, pria kelahiran Bandung ini bekerja sebagai CRM Marketing di Ruang Guru. Menurutnya, pengalaman yang dia dapatkan selama kuliah, terutama di organisasi dan aktivitasnya di luar kelas sangat membantu ketika sudah masuk ke dunia kerja.

“Dapat menyelesaikan proyek, berinovasi untuk perusahaan dan cepat beradaptasi dengan lingkungan, itu sebenarnya hal-hal yang ada dalam organisasi. Dengan memiliki pengalaman di organisasi itu bisa menjadi bekal bagi kita ketika masuk ke dalam dunia kerja” ujar Hijri.

Ketika menjadi pendamping asrama di Bale Wilasa 3 (asrama mahasiswa bidikmisi unpad), Hijri banyak memotivasi para mahasiswa bidikmisi untuk bisa percaya diri dan memanfaatkan peluang sebaik mungkin. Dia menjadi salah satu sosok ideal yang banyak dijadikan contoh oleh para mahasiswa bidikmisi dalam berkegiatan selama kuliah.

“Maksimalkan aja kesempatan yang kita punya. Ketika kesempatan itu ada ya kita coba. Ketika ada lomba ya kita daftar, meskipun pada akhirnya kita kalah setidaknya kita sudah mencoba, karena yang terpenting itu prosesnya bukan resultnya” pungkasnya.


Penulis : Yaser Fahrizal Damar Utama

Posting Komentar

0 Komentar